Harga BBM 1 November 2025, Waspada Biaya Logistik Melonjak

Deloo.id, Jakarta – Meskipun belum diumumkan secara eksplisit pada 1 November 2025, catatan harga BBM dari Pertamina menunjukkan bahwa jenis diesel non-subsidi seperti ‘Dex Series’ kembali naik sejak 1 Oktober 2025.

Prakiraan kuat bahwa tanggal 1 November bisa jadi titik evaluasi berikutnya. Data per 1 Oktober 2025 menyebutkan bahwa harga Pertamina Dex (CN 53) naik menjadi Rp 14.000 per liter dari sebelumnya ±Rp 13.850 per liter. Sementara, Dexlite (CN 51) naik menjadi Rp 13.700 per liter dari Rp 13.600.

Jenis bensin nonsubsidi seperti Pertamax dan Pertamax Turbo tetap relatif stabil Rp 12.200 per liter untuk Pertamax dan Rp 13.100 per liter untuk Pertamax Turbo di wilayah Jawa-Bali.

Untuk BBM bersubsidi seperti Pertalite dan biosolar, harga tetap dijaga: Pertalite Rp 10.000 per liter dan Bio Solar Rp 6.800 per liter.

Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengungkapkan alasan dengan perubahan harga pada Dex Series.

“Kami melakukan penyesuaian harga BBM non-subsidi dengan mempertimbangkan formula dari Kementerian ESDM berdasarkan Kepmen No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022. Subsidi BBM tetap stabil karena komitmen negara menjaga daya beli masyarakat,” ungkap Simon baru-baru ini.

Kutipan tersebut merangkum penjelasan dalam berbagai media tentang kenaikan Dexlite dan Pertamina Dex.

Dengan lonjakan harga diesel non-subsidi, sektor logistik, transportasi barang dan publik akan merasakan tekanan cost lebih tinggi.

Jika efektif mulai 1 November, maka tarif angkutan barang dan logistik diperkirakan naik. Lalu pengguna kendaraan pribadi diesel akan menghadapi biaya operasional lebih besar.

Kemudian konsumen bensin nonsubsidi masih bisa bernapas lega, karena belum ada kenaikan signifikan tercatat. Lalu masyarakat umum pengisi bensin subsidi tidak terdampak langsung dari kenaikan ini. (RDN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *