Deloo.id, Jakarta – Sirkuit Mandalika kembali menegaskan reputasinya sebagai lintasan paling keras kepala di kalender MotoGP.
Di musim 2025 ini, ajang MotoGP Mandalika bukan hanya menyajikan adu kecepatan, tapi juga menjadi ajang ‘adu ketahanan’ bagi para pembalap top dunia.
Hampir separuh dari total starter terjatuh atau gagal finis, termasuk beberapa nama besar seperti Marc Marquez, Marco Bezzecchi, hingga Francesco Bagnaia. Cuaca panas ekstrem dan karakter lintasan yang teknikal membuat banyak pembalap takluk sebelum bendera finis dikibarkan.
1. Marc Marquez – Patah Tulang Bahu di Tikungan Ketujuh
Kutukan Mandalika kembali menghantam sang juara dunia delapan kali. Baru memasuki tikungan ketujuh di lap pertama, Marquez disundul Marco Bezzecchi, membuatnya terpelanting keras ke gravel.
Hasilnya fatal patah tulang bahu kanan, dan harus langsung diterbangkan ke Spanyol untuk perawatan.
“Marc kesakitan parah. Mandalika benar-benar tak ramah padanya,” ujar manajer Ducati, Davide Tardozzi.
2. Marco Bezzecchi – Penyundul yang Ikut Terseret
Nahas menimpa Bezzecchi setelah insiden dengan Marquez. Ia ikut terjatuh dan gagal melanjutkan balapan. Tim VR46 Racing pun kehilangan satu andalan sejak awal lap.
“Kami tak menyangka insiden terjadi secepat itu,” kata Bezzecchi singkat usai keluar dari medical center.
3. Francesco Bagnaia – Terjatuh, Terseret Spektakuler
Francesco Bagnaia di ajang MotoGP Mandalika 2025. Harapan untuk bangkit di lintasan eksotis Sirkuit Mandalika justru berubah menjadi mimpi buruk, setelah Bagnaia terjatuh spektakuler di tengah balapan utama, Minggu (5/10/2025).
Pebalap Ducati Lenovo itu kehilangan kendali di tikungan ke-10, salah satu bagian paling teknikal dari sirkuit sepanjang 4,3 kilometer tersebut. Saat tengah berusaha menyalip Miguel Oliveira untuk posisi ke delapan, ban depan motornya selip di aspal panas Mandalika.
Motor Desmosedici GP24 miliknya pun meluncur ke gravel, sementara Bagnaia terseret beberapa meter sebelum akhirnya bangkit dengan ekspresi kecewa berat.
“Sangat Frustrasi, Mandalika Selalu Kejam. Saya tak tahu apa yang terjadi. Saya sudah menjaga ritme dan suhu ban, tapi lintasan seperti berubah setiap lap. Mandalika memang cantik, tapi juga kejam,” tutur Bagnaia usai keluar dari medical center.
4. Enea Bastianini – Lintasan Licin, Podium Melayang
Pebalap Ducati lainnya, Enea Bastianini, juga tumbang di pertengahan balapan. Ia kehilangan grip ban belakang di tikungan 12, membuat motornya tergelincir meski sudah berjuang keras menahan laju.
“Ban depan dan belakang seolah tak mau kompromi. Mandalika sangat teknikal,” ucapnya frustrasi.
5. Jack Miller – Terlempar Saat Kecepatan 200 km/jam
Pembalap Red Bull KTM itu mengalami highside spektakuler saat keluar dari tikungan 16. Motor bergetar hebat, Miller terlempar dan berguling di area run-off. Beruntung, ia tak mengalami cedera serius meski motornya rusak berat.
6. Maverick Viñales – Mesin Overheat, Balapan Berakhir
Berbeda dari yang lain, Viñales tak terjatuh, tapi terpaksa mundur karena masalah mesin. Suhu Mandalika yang mencapai 57°C di permukaan aspal membuat beberapa motor kewalahan menjaga temperatur.
Kemudian yang Bertahan Jadi Raja: Fermin Aldeguer
Di tengah kekacauan, rookie asal Spanyol, Fermin Aldeguer, justru tampil bak ‘pemburu badai’. Ia memanfaatkan situasi dengan cerdas dan sukses meraih kemenangan perdananya di kelas utama MotoGP.
Mandalika, Sirkuit Cantik yang Brutal
Balapan di Sirkuit Mandalika memang selalu penuh drama. Dari aspal licin, suhu ekstrem, hingga tikungan teknikal yang tak memberi ampun, semua berpadu menjadikannya sirkuit paling berbahaya sekaligus paling menantang di Asia.
Sejak debut pada 2022, sudah lebih dari 20 pembalap MotoGP pernah jatuh di Mandalika dan sepertinya, tradisi itu belum akan berhenti dalam waktu dekat.
“Mandalika indah, tapi menakutkan. Kalau kau lengah sedikit saja, kau akan membayar mahal,” kata Pedro Acosta, runner-up di balapan kali ini. (Rdn)

 
							










