Kapolda Rendah Hati Itu Dianugerahi Bintang Bhayangkara Pratama

Deloo.id, Jakarta – Cahaya keemasan memantul dari lambang Bintang Bhayangkara Pratama di dada seorang jenderal berwajah teduh namun tegas.

Ia berdiri tegak di hadapan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, matanya menunduk penuh hormat. Momen itu menjadi saksi sejarah bagi perjalanan panjang Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H., sosok pemimpin yang dikenal rendah hati, profesional, dan berintegritas tinggi.

Pada Selasa (11/11/2025) di Rupatama Mabes Polri, Kapolda Sumatera Utara itu resmi menerima Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Pratama, sebuah penghargaan prestisius yang hanya dianugerahkan kepada perwira tinggi Polri dengan jasa luar biasa dalam pengabdian kepada bangsa dan negara.

Bintang Kehormatan untuk Pengabdian Tanpa Pamrih

Dalam upacara yang khidmat dan penuh makna itu, turut hadir pejabat tinggi Polri, TNI, serta ASN, termasuk Brigjen Pol Chiko Ardwiyanto, Auditor Kepolisian Utama TK II Korlantas Polri.

Penghargaan ini menjadi bukti nyata atas dedikasi dan ketulusan seorang Whisnu Hermawan dalam menjaga stabilitas keamanan, menegakkan hukum, dan membangun kepercayaan publik terhadap institusi Polri.

“Penghargaan ini bukan semata untuk pribadi saya, tetapi untuk seluruh anggota Polda Sumut yang bekerja dengan hati dan dedikasi. Ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan pelayanan dan profesionalisme bagi masyarakat,” kata Irjen Whisnu dengan nada merendah usai mendapat penghargaan.

Jejak Panjang Seorang Bhayangkara

Lahir di Bandung, 16 Februari 1972, Whisnu meniti karier dari bawah sejak lulus Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1994.

Spesialisasinya di bidang Reserse menjadikannya sosok yang tajam dalam analisis, namun tetap mengedepankan sisi humanis.

Ia pernah memegang amanah strategis sebagai Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri, di mana namanya dikenal sebagai jenderal berintegritas yang tidak bisa dibeli oleh kepentingan.

Tegas pada hukum, lembut pada kemanusiaan dua karakter itulah yang melekat kuat pada dirinya.

Sejak dipercaya menjabat Kapolda Sumatera Utara pada 26 Juni 2024, Whisnu membawa semangat baru dalam reformasi pelayanan publik kepolisian.

Ia dikenal sering turun langsung ke lapangan, berdialog dengan warga, dan memastikan Polri benar-benar hadir sebagai pelindung, pengayom, sekaligus sahabat masyarakat.

Jenderal yang Merakyat dan Visioner

Tak seperti kebanyakan pejabat, Irjen Whisnu dikenal tanpa jarak. Di setiap kunjungan, ia selalu menyapa dengan senyum tulus dan mendengarkan keluhan rakyat dengan penuh empati. Sikapnya yang sederhana menjadi teladan bagi jajaran di bawahnya.

“Kepemimpinan beliau bukan tentang jabatan, tapi tentang keteladanan. Ia menginspirasi kami untuk bekerja dengan hati,” ujar salah satu perwira muda Polda Sumut.

Kehadirannya di Sumatera Utara membawa angin segar dalam sistem keamanan dan pelayanan publik.

Di bawah kepemimpinannya, Polda Sumut menorehkan berbagai inovasi dalam penegakan hukum, peningkatan SDM Polri, dan penguatan kemitraan dengan masyarakat serta lembaga adat dan keagamaan.

Simbol Dedikasi dan Harapan Baru

Penghargaan Bintang Bhayangkara Pratama yang diterimanya bukan sekadar simbol, melainkan peneguhan komitmen seorang Bhayangkara sejati untuk terus menebar manfaat bagi negeri.

Ia tidak berhenti di prestasi, melainkan menjadikannya batu pijakan untuk berbuat lebih besar bagi rakyat dan bangsa.

“Kami akan terus menjaga amanah ini. Polri harus hadir dengan hati, melayani dengan empati, dan menegakkan hukum dengan nurani,” tegas Irjen Whisnu Hermawan.

Kini, sosoknya menjadi inspirasi bagi generasi muda Polri tentang arti sejati dari pengabdian tanpa pamrih, disiplin, dan loyalitas terhadap negara.

Dari Bandung hingga Medan, langkahnya adalah jejak perjuangan seorang perwira yang menyalakan cahaya kejujuran di tubuh Polri. (RDN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *