Deloo.id, Jakarta – Pemerintah melalui Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Jakarta, Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), resmi memulai Sosialisasi Penyempurnaan Pekerjaan Stasiun Tanah Abang Tahap I.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya besar-besaran untuk menghadirkan stasiun modern yang lebih aman, nyaman, dan inklusif bagi seluruh pengguna transportasi publik, termasuk penyandang disabilitas, lansia, dan penumpang dengan mobilitas terbatas.
Sosialisasi ini menjadi wujud transparansi pemerintah sekaligus bentuk keterbukaan informasi publik kepada masyarakat dan pemangku kepentingan.
Proyek penyempurnaan tersebut disebut sebagai tahap lanjutan transformasi Stasiun Tanah Abang, yang kini menjadi salah satu simpul transportasi paling sibuk di Jakarta.
Kepala BTP Kelas I Jakarta Ferdian Suryo menjelaskan bahwa penyempurnaan ini akan dilakukan tanpa mengganggu arus penumpang, meski di beberapa titik mungkin terjadi penyesuaian jalur sementara selama proses pekerjaan berlangsung.
“Kami pastikan mobilitas penumpang tetap berjalan lancar. Pekerjaan dilakukan bertahap agar aktivitas masyarakat tidak terganggu secara signifikan,” ungkap Ferdian dalam rilisnya, Sabtu (25/10/2025).
Beberapa penyempurnaan utama yang akan dilakukan di Stasiun Tanah Abang Tahap I meliputi:
- Pemasangan elevator baru di peron 3 dan 4, untuk mempermudah akses pengguna disabilitas, lansia, dan penumpang dengan kebutuhan khusus.
- Proteksi eskalator dan tangga manual di peron 2, yang bertujuan menjaga keamanan pengguna sekaligus memperpanjang umur fasilitas publik.
- Pembangunan dinding peron 1 sisi timur dan area emergency exit, sebagai langkah peningkatan keselamatan serta penataan jalur evakuasi darurat yang lebih jelas dan efisien.
Dengan penyempurnaan tersebut, Stasiun Tanah Abang akan naik kelas menjadi stasiun berstandar tinggi, modern, ramah disabilitas, dan siap menjadi ikon transportasi perkotaan Jakarta.
Melalui kegiatan ini, BTP Kelas I Jakarta juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, operator, media, dan komunitas pengguna KRL.
Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan komunikasi yang terbuka agar proses pembangunan berjalan mulus dan hasilnya benar-benar bisa memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat luas.
“Kami ingin masyarakat merasakan perubahan nyata. Stasiun ini bukan hanya tempat naik-turun penumpang, tetapi simbol pelayanan publik yang manusiawi dan beradab,” tegas pihak BTP.
Penyempurnaan ini menjadi bukti nyata bahwa modernisasi transportasi publik di Jakarta terus melaju. Tanah Abang bukan lagi sekadar kawasan perdagangan dan simpul KRL, tetapi juga ikon integrasi dan kemajuan kota metropolitan.
Dengan desain yang lebih ramah, aksesibilitas tinggi, dan fasilitas berkelas, Stasiun Tanah Abang diharapkan menjadi wajah baru transportasi Jakarta yang lebih tertib, efisien, dan inklusif. (RDN)

 
							










